Gemuk bearing atau disebut bearing grease mencegah bagian logam bearing saling bersentuhan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga fugsi dan masa pakai bearing tetap baik.
Anda perlu melumasi ulang bearing setelah pemakaian dalam jangka waktu tertentu. Pelumas yang lama mungkin masih ada, namun lama kelamaan akan mengering dan hal ini membuat pelumas menjadi kurang efektif. Jadi… oleslah!!
Pertama, tentukan jenis bearing yang Anda miliki, lalu Anda dapat memilih jenis greasenya. Apakah bearing yang anda miliki biasa atau bearing dengan element gelinding (ball, rollers atau yg lainnya)? Bearing yang memiliki lapisan PTFE tidak perlu melumasinya kembali. Namun, bearaing roller perlu dilumasi dengan gemuk atau oli.
Ada 5 langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan jenis gemuk/grease yang tepat untuk bearing Anda.
1. Tentukan jenis grease bearing
Secara umum, ada 3 jenis pelumas yang digunakan untuk bearing:
- Lapisan PTFE : ini hanya berlaku untuk plain bearing. Manufacturer menggunakan pelumas ini. Tersedia bearing berlapis PTFE, sehingga Anda tidak perlu melumasinya kembali dadn biasanya hanya memerlukan sedikit perawatan.
- Pelumas dengan gemuk: Pelumas jenis ini cocok untuk bearing yang tersegel/sealed dan terbuka. Sealed bearing seoerti 2RS dan ZZ, suda diisi sebelumnya dengan gemuk. Pada prinsipnya, Anda tidak perlu melumasinya kembali kecuali bearing unit. Anda dadpat sering melumasinya karena unit biasanya digunakan dalam kondisi pengoperasian yang luar biasa, seperti suhu yang lembab atau sangat berpolusi. Anda perlu melumasi ulang sealed bearing secara teratur. sedangkan untuk open bearing dikirim dari pabrik tanpa pengisian gemuk dan harus diisi dengan pelumas yang dipilih atau direkomendasikan sebelum pemasangan.
- Pelumas dengan oli: Oli sering digunakan untuk gear box dan gear unit. Dan juga biasa digunakan untuk housing bearing dalam kondisi ekstrim seperti kecepatan putaran tinggi dan suhu tinggi. Oli adalah pelumas yang ideal untuk situasi seperti ini.
2. Periksa persyaratan dasar pelumas
Pelumas terdisi dari tiga zat. Zat-zat ini digabungkan dalam bentuk gemuk semi-cair yang efektif dan cocok untuk aplikasi tertentu.
- Oli dasar (70-90%) – untuk pelumasan yang efektif.
- Bahan pengental (5-30%) – untuk efektivitas jangka panjang
- Aditif (1-5%) – untuk karakteristik tertentu.
Persyaratan pelumas yang efektif adalah masa pakai oli yang baik karena dapat menghemat perawatan. Perlindungan yang andal terhadap keausan dan korosi sehingga dapat meningkatkan efisiensi sistem.
3. Tentukan nilai indeks kekentalan yang diperlukan dai based oil pada grease bearing
Nilai index okekentalan minyak dasar pada gemuk bearing menunjukan seberapa baik fungsi minyak pada temperature, kecepataan dan kondisi beban tertentu. Semakin tinggi nilainya, semakin kental minyaknya. Semakin rendah nilainya, semakin tipis minyaknya. Pemiihan nilai indeks viskositas yang salah dapat menyebabkan gesekan dan atau panas berlebihan pada bearing.
4. Pilih jenisnya
Pelumas biasanya berbahan dasar minyak mineral dan bahan pengental kimia. Yang terakhir ini sering digambarkan sebagai ‘soap skeleton’. Komposisi yang beragam membuat jenis pelumas cocok untuk kondisi pengoperasian tertentu, termasuk suhu tinggi atau rendah, kecepatan putaran dan beban.
5. Pilih pelumas yang tepat
Dalam memilih pelumas yang tepat harus diketahui pengaplikasian bearing itu sendiri. Apakah bearing digunakan pada perputaran kecepatan rendah, medium atau tinggi. Begitu juga expected continous temperatur bearing tersebut digunakan, sehingga bearing harus menggunakan pelumas yang khusu untuk temperatru tinggi.
Untuk identifikasi dan konsultasi teknis lapangan silahkan hubungi kami.
Hubungi Kami
PT. Raja Bearindo Aditama
Telepon: (021) 2258 4993
Whatsapp: 0812 8069 2167 (https://wa.me/6281280692167)
Email: sales@rajabearindo.co.id
PT. Raja Bearindo Aditama 
Tinggalkan komentar